Setelah diRetas dan Deface, Situs FPI Kini Suspended

FPI - atau kependekan dari Front Pembela Islam sudah memulai kontroversi dalam aksinya beberapa tahun lalu. Aksinya yang disebut 'membela' islam ini dinilai sangat meresahkan. Terakhir, aksi FPI lalu di Kendal telah memakan korban jiwa dengan tertabraknya pengendara motor atau warga Kendal oleh mobil rombongan FPI. Setelah aksi yang memakan korban ini, dalam acara Indonesian Lawyers Club perdebatan antara FPI dengan anggota DPRD di Kendal, FPI tidak mengakui aksi tabrak mobil yang dilakukan FPI dan aksi perusakan dalam aksi sebelumnya. Banyak masyarakat yang sangat ingin FPI untuk dibubarkan, namun dengan aturan pemerintah dalam pembubaran ormas hal ini sangat sulit dilakukan. Tidak bisa membubarkan FPI, para Hacker dan Defacer mengeluarkan aspirasi nya dengan meretas situs FPI di fpi.or.id.

FPI Defaced

Beberapa hari yang lalu, terdapat informasi bahwa situs official dari FPI telah diretas bahkan dideface atau mengubah halaman awal (index) situs tersebut. Halaman awal FPI yang tadinya terdapat beberapa info tentang ormas tersebut kini berubah menjadi kalimat kritikan yang berganti dengan cepat. Salah satu kalimat kritikan yang terpampang dalam halaman index situs FPI tersebut yaitu

"FRONT PENGHANCUR ISLAM! Situs Yang Udah Mau Almarhum Ini Pindah Ke id.wikipedia.org/wiki/Daftar_aksi_Front_Pembela_Islam"

Sekedar informasi, sepengetahuan Hack4rt situs tersebut memiliki banyak celah dan terutama SQL Injection Vulnerability

FPI DDoSed

Setelah melihat kejadian situs tersebut, kini situs FPI sangat sulit untuk diakses bahkan akan mendapatkan error 503 yang mungkin situs tersebut terkena serangan DDoS yang sangat banyak.

FPI SUSPENDED

Pada hari ini (25/7/2013), Hack4rt tidak dapat melihat halaman awal (index) dalam situs tersebut bahkan tidak dapat membuka folder dan subfolder yang terdapat pada situs FPI tersebut. Bukan Error 503 atau 404 yang saya dapati, namun halaman Suspended Account. Saya berpendapat bahwa akun hosting yang disewa oleh kelompok FPI ini suspended karena banyaknya shell (malware) dan DDoS yang diberikan oleh hacker.